Hari Rabu, 2 Oktober 2019
Muatan Bahasa Indonesia
Pantun adalah jenis
puisi lama yang tiap baitnya terdiri atas empak baris serta memiliki
sampiran dan isi. Sebelum mengenal apa saja jenis dari pantun, ada baiknya teman-teman
memahami dengan baik dulu ciri-ciri dari jenis puisi lama yang satu ini. Tentu
saja ini agar kalian dapat dengan mudah mengklasifikasikan sebuah puisi lama
itu layak disebut pantun atau tidak. Memahami ciri-ciri pantun juga membuat
kalian akan lebih mudah membuat jenis puisi yang satu ini.
Ciri-ciri
Pantun
Jenis puisi lama yang asal bermula
dari kata patuntun ini pada dasarnya diharapkan dapat menjadi penuntun
hidup bagi orang yang mendengar maupun membacanya. Tidak hanya sekadar berisi
nasihat dan imbauan, penyampaiannya pun memiliki cirri khas yang begitu kental,
seperti berikut ini.
1.
Tiap Bait Terdiri atas Empat Baris
Jika prosa mengenal ada paragraf
untuk tiap rangkaian kalimat yang berada dalam satu gagasan utama, jenis puisi
lebih akrab menyebutnya sebagai bait. Tiap bait biasanya berisi untaian
kata-kata yang berada dalam satu gagasan dan umumnya mempunyai ciri khas
tersendiri bergantung jenis puisinya.
Khusus untuk pantun, puisi lama yang
satu ini memiliki ciri khas kuat, yaitu tiap baitnya selalu terdiri atas empat
baris. Barisan kata-kata pada pantun dikenal juga dengan sebutan larik.
2.
8-12 Suku Kata di Tiap Baris
Mulanya pantun cenderung tidak
dituliskan, melainkan disampaikan secara lisan. Karena itulah, tiap baris pada
pantun dibuat sesingkat mungkin, namun tetap padat isi. Oleh karena alasan
inilah, tiap baris pada pantun umumnya terdiri atas 8—12 suku kata.
3.
Memiliki Sampiran dan Isi
Salah satu keunikan pantun yang
membuatnya menjadi begitu mudah diingat adalah jenis puisi lama yang satu ini
tidak hanya padat berisi, melainkan juga memiliki pengantar yang puitis hingga
terdengar jenaka. Pengantar tersebut biasanya tidak berhubungan dengan isi,
namun menjabarkan tentang peristiswa ataupun kebiasaan yang terjadi di
masyarakat. Pengantar isi pantun inilah yang kerap dikenal sebagai sampiran.
Untuk masalah penempatannya di dalam
pantun, sampiran akan selalu berada di baris pertama dan kedua. Sementara itu,
isi pantun menyusul di posisi baris ketiga sampai keempat.
4.
Berima a-b-a-b
Rima atau yang juga biasa disebut
dengan sajak adalah kesamaan bunyi yang terdapat dalam puisi. Biasanya,
jenis-jenis puisi lama kental akan rima, termasuk dengan pantun. Khusus untuk
pantun, jenis puisi yang satu ini memiliki ciri khas yang begitu kuat, yakni
rimanya adalah a-b-a-b.
Yang dimaksud dengan rima a-b-a-b
adalah ada kesamaan bunyi antara baris pertama dengan ketiga pantun dan baris
kedua dengan baris keempat. Jadi, kesamaan bunyi pada pantun selalu terjadi
antara sampiran dan isi.
0 komentar:
Posting Komentar