Rabu, 12 Februari 2020

Rabu, 12 Pebruari 2020

Upaya Mempertahankan Kemerdekaan

Upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui berbagai upaya, yaitu perlucutan senjata Jepang, menghadapi tentara sekutu dan NICA, serta perjuangan politik untuk mendapatkan pengakuan internasional.
Perjuangan Bersenjata dalam Usaha Mempertahankan Kemerdekaan

Pertempuran Lima Hari di Semarang (14-19 Oktober 1945)
Pada peristiwa ini gugur Dokter Karyadi yang ditembak pasukan Jepang. Akhirnya pecah perang antara pasukan Jepang dengan rakyat Indonesia dan pasukan Jepang yang mengakibatkan banyaknya korban.

Peristiwa heroik di Surabaya
Peristiwa ini terjadi pada tanggal 10 November 1945 diawali dengan ultimatum dari pasukan sekutu (Inggris) pada bangsa Indonesia untuk menyerahkan senjata dengan membawa bendera putih sebagai tanda menyerah pada sekutu sebagai akibat tewasnya Brigjen Mallaby. Namun sampai batas waktu yang dijanjikan tidak diindahkan akhirnya terjadilah pertempuran yang mengakibatkan banyaknya jatuh korban.

Bandung Lautan Api
Peristiwa ini terjadi pada bulan Oktober 1945 ketika pasukan sekutu memasuki kota Bandung untuk mengambil alih tawanan Jepang dan melucuti senjata mereka. Pihak Sekutu juga meminta Indonesia untuk menyerahkan senjata yang berhasil dirampas dari pihak Jepang. Namun permintaan itu tidak dihiraukan oleh Indonesia akhirnya tanggal 23 Maret 1946 meletuslah pertempuran tersebut. Adanya perintah dari pusat untuk mengosongkan kota Bandung, akhirnya pasukan meninggalkan kota Bandung dengan terlebih dahulu membumihanguskan kota Bandung bagian selatan.

Peristiwa Medan Area
Peristiwa ini bermula dengan kedatangan pasukan sekutu yang diboncengi NICA pada tanggal 9 Oktober 1945. Kedatangan mereka yang bermaksud untuk memperkuat pasukan Westerling (Belanda) yang diterjunkan sebelumnya akhirnya memberikan kesimpulan bahwa Belanda bermaksud untuk menjajah kembali. Akhirnya terjadi ketegangan-ketegangan yang menimbulkan konflik antara Inonesia dengan Belanda.

Peristiwa Merah Putih di Menado
Terjadi pada tanggal 14 Desember 1945 di mana para pemuda Menado yang tergabung dalam pasukan KNIL bersama rakyat berhasilo merebut Menado, Tomohon, dan Minahasa dari tangan sekutu/Belanda. Daerah yang direbut tersebut dikibarkan bendera Merah Putih.

Pertempuran Ambarawa
Pertempuran ini terjadi pada tanggal 15 Desember 1945 antara pasukan Inggris (Sekutu) melawan pasukan Indonesia (Divisi V Banyumas) di bawah Kolonel Soedirman.

Dalam pertempuran itu pasukan Indonesia berhasil memukul mundur pasukan Inggris. Untuk mengenangnya didirikan Monumen Palagan Ambarawa.

Pertempuran Puputan Margarana di Bali
Puputan artinya perang habis-habisan. Perang ini terjadi pada tanggal 26 November 1946 antara pasukan Belanda dan rakyat Bali. Dalam peperangan ini tokoh Ngurah Rai dan seluruh pasukannya gugur.

Pertempuran 11 Desember 1946 di Sulawesi Selatan
Pertempuran ini terjadi di wilayah Sulawesi Selatan sperti Polongbangkeng, Pare-Pare, dan Luwu. Pejuang yang gugur salah satunya yaitu Emmy Saelan.

Agresi Militer Belanda I
Terjadi tanggal 21 Juli 1947 di mana Belanda telah melanggar Perjanjian Linggarjati dengan melancarkan serangan secara tiba-tiba.  Serangan tersebut diarahkan di kota-kota besar di Jawa dan Sumatra terutama daerah minyak dan perkebunan.

Agresi Militer Belanda II
Terjadi pada tanggal 19 Desember 1948 di Yogyakarta. Serangan ini telah melanggar Perjanjian Renville. Melihat hal ini, Sukarno dan Hata mengirim radiogram kepada Mr Syarifudin Prawiranegara yang berkunjung di Bukittinggi Sumatra untuk segera membentuk pemerintahan darurat RI di Bukittinggi.

Beberapa Perjuangan Melalui Jalur

Perundingan Linggarjati
     Perundingan ini menghasilkan :

Belanda mengakui kekuasaan de facto RI atas Jawa, Madura, dan Sumatra.
Pemerintah Belanda bersama RI akan bersama-sama mendirikan Negara Indonesia Serikat (NIS)  tanggal 1 Januari 1949
RI dan Belanda merupakan satu uni (gabungan) yang dikepalai Ratu Belanda

Perundingan Renville
Hasil dari perundingan ini :

Akan dibentuk RIS (Republik Indonesia Serikat)
Belanda akan tetap berkuasa di Indonesia sampai saat penyerahan kedaulatan.
Kedudukan RIS sejajar dengan Belanda
RI merupakan bagian dari RIS
Pasukan RI harus ditarik keluar dari daerah pendudukan yang berhasil direbutnya.
RI harus mengakui daerah yang berhasil diduduki Belanda sejak Agresi Militer Belanda Pertama.

Perundingan Roem Royen
Hasil pertemuan ini :

Angkatan bersenjata Indonesia akan menghentikan     semua aktivitas gerilya
Pemerintah RI dikembalikan ke Yogyakarta
Pemerintah RI akan menghadiri KMB
Angkatan bersenjata Belanda akan menghentikan semua operasi militer dan membebaskan tawanan perang
Perundingan Inter Indonesia
Perundingan hanya ke dalam wilayah Indonesia yang diwakili dari RI dan BFO (Negara Bagian Indonesia). Tujuannya untuk menyamakan langkah dalam menghadapi KMB di Den Haag.

Perundingan KMB (Konferensi Meja Bundar)
Hasil KMB adalah :

Belanda mengakui kedaultan RIS (Republik Indonesia Serikat) kecuali wilayah Irian Barat yang akan diselesaikan dalam waktu satu tahun.
Dibentuknya UNI Indonesia-Belanda dengan monarchi Belanda sebagai Kepala Negara.
Hutang Hindia Belanda diambil alih oleh RIS.
Sumber


1 komentar:

  1. Numpang promo ya gan
    kami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
    ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*

    BalasHapus

 

tusriyah Template by Ipietoon Cute Blog Design