Hari Rabu, 25 September 2019
Muatan IPS 3/3
RAGAM SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA
Indonesia
mermpunyai keragaman sosial budaya yang
sangat tinggi. Menurut Badan Pusat
Statistik (BPS) Indonesia, jumlah suku yang ada saat ini adalah 1.128 suku
bangsa. Jumlah sebanyak itu antara lain disebabkan oleh :
1. perbedaan ras asal,
2. perbedaan lingkungan geografis,
3. perbedaan latar belakang sejarah,
4. perkembangan daerah,
5. perbedaan agama atau kepercayaan, dan
6. kemampuan adaptasi atau
menyesuaikan diri.
Diantara
enam faktor yang tertulis di atas, perbedaan lingkungan geografis serta
kemampuan adaptasi menjadi faktor yang paling banyak mempengaruhi beragamnya suku
di Indonesia. Selain itu faktor tersebut juga mengakibatkan timbulnya
keanekaragaman sosial budaya sebagai berikut :
1. Keragaman bahasa
Sebanding dengan banyaknya suku
di Indonesia, maka bahasa daerah pun juga beragam. Bahkan, pada setiap suku
banyak ditemukan perbedaan bahasa.
Berikut ini beberapa keragaman
bahasa di Indonesia :
- Bali
Bahasa Bali, Bahasa Sasak
Bahasa Bali, Bahasa Sasak
- Jawa
Bahasa Jawa, Bahasa Madura, Bahasa Sunda
Bahasa Jawa, Bahasa Madura, Bahasa Sunda
- Kalimantan
Bahasa Bahau, Bahasa Bajau, Bahasa Banjar, Bahasa Iban, Bahasa Kayan, Bahasa Kenya
Bahasa Klemautan, Bahasa Melayu, Bahasa Milano, Bahasa Ot-Danum
Bahasa Bahau, Bahasa Bajau, Bahasa Banjar, Bahasa Iban, Bahasa Kayan, Bahasa Kenya
Bahasa Klemautan, Bahasa Melayu, Bahasa Milano, Bahasa Ot-Danum
- Maluku dan
Papua
Bahasa Ambelan, Bahasa Aru, Bahasa Banda, Bahasa Belu, Bahasa Buru, Bahasa Geloli, Bahasa Goram, Bahasa Helo, Bahasa Kai, Bahasa Leti, Bahasa Pantar, Bahasa Tanimbar,
Bahasa Ternate, Bahasa Tidore, Bahasa Bacan, Bahasa Sula
Bahasa Ambelan, Bahasa Aru, Bahasa Banda, Bahasa Belu, Bahasa Buru, Bahasa Geloli, Bahasa Goram, Bahasa Helo, Bahasa Kai, Bahasa Leti, Bahasa Pantar, Bahasa Tanimbar,
Bahasa Ternate, Bahasa Tidore, Bahasa Bacan, Bahasa Sula
- Nusa
Tenggara
Bahasa Sasak, Bahasa Sumba, Bahasa Sasak, Bahasa Sumbawa, Bahasa Tetun, Bahasa Timor
Bahasa Sasak, Bahasa Sumba, Bahasa Sasak, Bahasa Sumbawa, Bahasa Tetun, Bahasa Timor
Keragaman Rumah adat
Keragaman rumah adat timbul
akibat adanya perbedaan geografis. Suku yang mendiami daerah pegunungan
memiliki bentuk rumah yang berbeda dengan suku yang tinggal di daerah pantai.
Bukan hanya bentuk, bahan bangunan serta bagian-bagian rumah juga memiliki
banyak perbedaan mengikuti bentuk adaptasi yang dilakukan di setiap daerah.
Berikut ini beberapa keragaman
rumah adat di Indonesia :
-
Rumoh Aceh, merupakan rumah adat Nangroe Aceh Darussalam
-
Rumah Balai batak Toba dan rumah Bolon merupakan rumah adat
Sumatera Utara
-
Rumah Gadang, rumah adat Sumatera Barat
- Rumoh Melayu Selaso Jatuh Kembar, Riau
-
Rumah Belah Bubung, merupakan rumah adat Kepulauan Riau
-
Rumah Panggung, ( Jambi)
-
Rumah Bubungan Lima, rumah adat Bengkulu
-
Rumah Limas, rumah adat Sumatera
-
Rumah Rakit, rumah adat Bangka Belitung
-
Rumah Nuwo sesat, rumah adat Lampung
Keragaman Upacara adat
- Upacara Kelahiran Pada Masyarakat Banjar (Kalimantan Selatan)
- Upacara Puputan (Indramayu, Jawa Barat)
- Upacara Turun Tanah pada Masyarakat Aceh
- Upacara Kelahiran pada Masyarakat Jambi
- Upacara Kesodo di Gunung Bromo
- Upacara Ngunduh Sarang Walet di Karangbolong (Kebumen, Jawa Tengah)
- Upacara Kebo-keboan pada Masyarakat Using (Banyuwangi, Jawa Timur)
- Upacara Ngaben ( Bali)
4. Kesenian Daerah
Kesenian daerah juga sangat banyak berkembang
di Nusantara. Berikut ini beberapa bentuk kesenian daerah :
- Lagu-lagu Daerah
1. Nangroe Aceh Darussalam
: Piso Surit
2. Sumatera Utara : Lisoi, Sinanggar Tullo, Sing Sing So, Butet
3. Sumatera Barat : Kambanglah Bungo, Ayam Den Lapeh,
Mak Inang, Kampuang Nan Jauh di Mato
4. Riau :
Soleram
5. Sumatera Selatan : Dek Sangke, Tari Tanggai, Gendis Sriwijaya
6. Jakarta :
Jali-jali, Kicir-kicir, Surilang
7. Jawa Barat :
Bubuy Bulan, Cing Cangkeling, Manuk
Dadali, Sapu Nyere Pegat Simpai
8. Jawa Tengah :
Gundul-gundul Pacul, Gambang Suling,
Suwe Ora Jamu, Pitik Tukong, Ilir-ilir,
9. Jawa Timur :
Tanduk Majeng, Rek Ayo Rek, Turi-turi Putih
Tarian Daerah
1. Nangroe Aceh Darussalam :
Tari Seudati, Saman, Bukat
2. Sumatera Utara :
Tari Serampang, Baluse, Manduda
3. Sumatera Barat :
Tari Piring, Payung, Tabuik
4. Riau :
Tari Joget Lambak, Tandak
5. Sumatera Selatan :
Tari Kipas, Tanggai, Tajak
6. Lampung :
Tari Melinting, Bedana
7. Bengkulu :
Tari Adum, Bidadari
8. Jambi :
Tari Rangkung, Sekapur Sirih
9. Jakarta :
Tari Yapong, Serondeng, Topeng
10. Jawa Barat :
Tari Jaipong, Merak, Patilaras
11. Jawa Tengah-Yogyakarta :
Tari Bambangan Cakil, Enggot-enggot,
Bedaya, Beksan,
12. Jawa Timur :
Tari Reog Ponorogo, Remong
13. Bali Tari :
Legong, Arje, Kecak
14. Nusa Tenggara Barat :
Tari Batunganga, Sampari
Seni Pertunjukan
1. Banten :
Debus
2. DKI Jakarta :
Ondel-ondel, Lenong
3. Jawa Barat :
Wayang Golek, Rudat, Banjet, Tarling,
4. Jawa Tengah :
Wayang Kulit, Kuda Lumping, Wayang
Orang, Ketoprak, Srandul, Opak Alang,
5. Jawa Timur :
Ludruk, Reog, Wayang Kulit
6. Bali :
Wayang Kulit, Janger
7. Riau :
Makyong
8. Kalimantan :
Mama
Selain
dari sekian banyak kesenian daerah yang telah diuraikan di atas, keberagaman
budaya Indonesia juga ditunjukkan dari macam-macam senjata
khas ( Mandau, Clurit, Kujang, keris dll ), makanan
khas ( Soto, Rawon, Papeda dll ), serta pakaian adat ( kebaya, ulos, koteka
dll. Keanekaragam tersebut menjadi anugerah sekaligus tantangan bagi Indonesia
untuk dapat menjaga keberadaannya sampai kapan pun sebagai warisan budaya
nasional.
0 komentar:
Posting Komentar